Selasa, 12 Maret 2013

cuci tangan steril dan teknik pemasangan sarung tangan

2.1 MENCUCI TANGAN STERIL

A.   Pengertian

 

Mencuci tangan secara steril (suci hama) khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan.

 

B.   Tujuan

 

1)      Mencegah terjadinya infeksi silang.

2)      Menjaga kebersihan perseorangan.

C.   Mencuci Tangan sebaiknya dilakukan :

1)        Sebelum dan sesudah memeriksa klien.

2)        Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.

3)        Jika terjadi kontaminasi pada tangan seperti : memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien.

4)        Sebelum melakukan prosedur invasif nonbedah (memasang infus, mengambil sampel darah, memasang kateter urine, menghisap nasotrakea).

5)        Bila berpindah dari bagian tubuh terkontaminasi ke bagian tubuh bersih (luka bedah) selama perawatan klien.

6)        Setelah menggunakan kamar mandi.

7)        Sebelum makan.

D.   Persiapan

 

1)      Kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus.

2)      Sikat steril dalam tempatnya.

3)       Alkohol 70 % dalam tempatnya.

4)      Sabun.

 

E.    Pelaksanaan

 

1)      Potong kuku (mencegah terjadinya luka pada pasien).

2)      Perhiasan dan arloji harus dilepas (bila memakai).

3)      Lengan baju digulung sampai di atas siku (bila memakai baju lengan panjang).

4)      Kran dibuka, kemudian tangan dibasahi sampai ke siku, disabuni dan digosok dengan jari sekurang – kurangnya dua menit, kemudian dibilas (jika menggunakan sabun cair, maka gunakan sampai dengan 2 – 4 menit, jika sabun batang bilaslah sabun sebelum dikembalikan ke tempatnya).

5)      Ambil sikat, kemudian tangan disabuni lagi dan disikat mulai jari – jari terutama kuku, sela – sela jari, punggung dan telapak tangan, sekurang – kurangnya 10 kali dengan cara sirkular (melingkar). Setelah itu, penyabunan dan penyikatan dilakukan pada kedua lengan, masing – masing sebanyak enam kali.

6)      Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai ke siku (sabun dan sikat tetap dipegang).

7)      Tangan disabuni, disikat dan dibilas lagi seperti tadi. Ini diulangi beberapa kali dalam waktu sekurang – kurangnya 15 detik.

8)      Setelah selesai, sabun dan sikat dikembalikan pada tempatnya, tangan dibilas dan tetap diarahkan ke atas sehingga air dari tangan mengalir ke siku.

9)      Kemudian kran ditutup dengan siku atau gunakan lap kertas untuk memutar kran.

10)  Tangan dikeringkan dengan lap kering steril. Satu bagian dari lap seyogyanya hanya dipakai untuk satu tangan dan bagian yang lain untuk tangan yang sebelahnya lagi.

11)  Selanjutnya sarung tangan (handscoen) dipasang.

 

2.2 TEKNIK PEMASANGAN SARUNG TANGAN STERIL

A. Pengertian

Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.

B. Tujuan

1)      Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien

2)      Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien

3)      Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya

C. Persiapan alat

1)      Sarung tangan steril

2)      Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan

3)       Handuk bersih

4)      Sabun

 

D.  Prosedur

1)      Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

2)      Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang

3)      Lakukan cuci tangan

4)      Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke samping

5)       Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan.

6)      Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pada permukaan dalam pembungkus.

7)      Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan.

8)      Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan.

9)      Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda pada posisi yang tepat.

10)  Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua.

11)  Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang

12)  Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.

1 komentar:

  1. NJ casino and sports betting kiosks at William Hill
    A William 양주 출장안마 Hill Sportsbook kiosk at the William Hill sportsbook and 구리 출장샵 kiosk 제천 출장마사지 at the New England Patriots is slated 안동 출장샵 to open in early 군산 출장마사지

    BalasHapus